Kinerja dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan Prestasi . Kinerja dalam organisasi
merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau
segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa
buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan buruk
organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan
adanya kinerja yang merosot.
Pengendalian adalah usaha untuk
mencapai tujuan tertentu melalui perilaku yang diharapkan , fungsi pengendalian
managemen mencakup usaha untuk memastikan bahwa orang-orang lain tersebut
mewujudkan tujuan yang telah di tetapkan melalui perilaku yang diharapkan.
Sistem penghargaan berbasis kinerja
merupakan salah satu alat pengendalian penting yang digunakan oleh perusahaan
untuk memotivasi personel agar mencapai tujuan perusahaan dengan perilaku
sesuai dengan yagn diharpakn oleh perusahaan. Penghargaan atas kinerja personel
dilandasi oleh informasi yang dihasilkan dari penilaian atas kinerja personel.
A.1
Konsep Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi , bagian organisasi ,
dan personel berdasarkan sasaran,standar,dan kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Tujuan utama penilaian kinerja
adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penilaian kinerja digunakan untuk
menekan perilaku yagn tidak semestinya dan untuk merangasang serta menegakkan
perilaku yang semestinya diinginkan.,melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya
seta penghargaan , baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
B) MANFAAT PENGHARGAAN BERBASIS KINERJA
Penilaian kinerja
dimanfaatkan oleh organisasi untuk :
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif
dan efisien melalui pemotivasian personel secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan penghargaan personel, seperti : promosi , transfer , dan pemberhentian.
c. Mengidentifiaksi kebutuhan penilaian dan
pengembangan personel dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi
program pelatihan personel.
d. Menyediakan suatu dasar untuk
mendistribusikan penghargaan
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi
penghargaan
Manfaat Penghargaan berbasis kinerja mendorong personel untuk mengubah
kecenderungan mereka dari semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke
semangat untuk memenuhi tujuan organisasi .Penghargaan berbasis kinerja
menghasilakan dua macam manfaat :
1. Memberikan informasi
2. Memberikan motivasi
Penghargaan dapat menarik perhatian personel dan member informasi atau mengingatkan
mereka tentang pentingnya sesuatu yagn di beri penghargaan dibandingkan dengan
hal yang lainj . Penghargaan di rancang
untuk memusatkan perhatian personel terhadap hal yang diharapkan menjadi faktor
sukses organisasi .Jika layanan terhadap costumer dipandang merupakan faktor
keberhasilan organisasi, kecepatna dan ketepatan layanan merupakan kinerja yang
perlu mendapatkan perhatian lebih dari personel .Untuk mendapatkan perhatian
lebih inilah, penghargaan berbasis kinerja personel dalam dua faktor tersebut
dipakai sebagai alat untuk memotivasi tindakan mereka, sehingga membantu
personel dalam memutuskan bagaimana mereka mengalokasikan waktu dan usaha
mereka.Hanya dengan mengatakan kepada personel bahwa kualitas adalah penting
tidak berdampak terhadap perilaku personel terhadap kualitas .Namun jika
dikatakan kepada personel bahwa ukuran kualitas merupakan faktor penting dalam
menentukan kenaikan upah / gaji , bonus, dan kenaikan pangkat , maka hal ini
akan menyakinkan mereka tentang pentingnya kualitas dalam pekerjaan.
C) BENTUK PENGHARGAAN DAN HUKUM
Apa saja yang disukai
atau tidak disukaoi oleh personel dapat dikaitkan dengan ukuran kinerja .
kombinasi berbagai ukuran kinerja dapat digunakan untuk membedakan antara
personel yang baik dari yang buruk kinerjanya .
Jenis-jenis penghargaan positif dan negatif
Penghargaan
Positif
|
Penghargaan
negatif
|
Otonomi
Kekuasaan
Kesempatan untuk berpartisipasi
Dalam proses Pengambilan keputusan
Kenaikan gaji/upah
Bonus
Opsi saham
Sanjungan
Pengakuan
Kenaikan/pangkat
Gelar/sebutan
Pemberian tugas penting
Permberian ruang kantor
Tempat parkir khusus
Keanggotan dikelas eksekutif
Jaminan pekerjaan
Penghargaan berupa barang
Perjalanan wisata
Pertisipasi dalam program
Pengembangan eksekutif
Pengembangan eksekutif
Time off
|
Campur tangan atasan
Kehilangan pekerjaan
Kenaikan gaji nol
Penugasan pekerjaan tidak penting
Tidak dinaikkan pangkat
Demosi
Dipermalukan secara hukum
Hukuman (umum atau pribadi)
|
Pada gambar diatas dicantumkan daftar penghargaan positif dan negative
yang dapat digunakan oleh perusahaan .Perusahaan biasanya tidak menagandalkan
hanya pada satu macam penghargaan
D) KINERJA APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH
KARYAWAN
Kinerja apa yang harus
dilakukan oleh personel? Jawaban atas pertanyaan ini tergantung pada asumsi
tentang lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan . Jika ;lingkungan yang
dimasuki oleh perusahaan memiliki karakteristik : costumer memegang kendali
bisnis , persaingan tajam ,dan perubahan
menjadi konstan ,radikal,pesat,serentak dan pervasive .Organisasi yang
tidak menghasilkan kinerja berikut ini akan terancam kelangsungan hidupnya .
1. Membangun consumer yang puas
2. Memiliki personel yang produktif dan
berkomitmen
3. Menghasilkan financial return memadai
Organisasi yang memasuki lingkungan seperti ini akan menuntut
personelnya untuk menghasilakan kinerja yang sejalan dengan tuntunan lingkungan
bisnisnya . Dengan kata lain ,personel hanya berharga bagi organisasinya jika
mampu membangun costumer yang puas,produkstif,dan berkomitmen,serta mampu
menghasilkan financial return memadai bagi organisasi untuk bertahan hidupdan
berkembang.
Pemuasan costumer hanya dapat dihasilakn oleh personel yang mampu
memproduski dan menyerahkan produk dan jasa yang menghasilkan value bagi costumer,
organisasi memerlukan sistem penghargaan untuk memotivasi personel dalam
menghasilkan value bagi customer.
E) PROSES PEMBERIAN PENGHARGAAN BERBASIS
KINERJA
Proses pemberian
penghargaan berbasis kinerja pada dasarnya terdiri dari 2 tahap :
1. Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja
Sebelum organisasi melakukan distribusi
penghargaan berbasis kinerja, perlu ditetapkan lebih dahulu sistem yang dipakai
sebagai dasar untuk mendistribusikan penghargaan . sistem ini disebut sistem
penghargaan berbasis kinerja.
Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja
melalui empat langkah:
a.
Penetapan
asumsi lingkungan bisnis
Kinerja
organisasi diukur dari kemampuan organisasi dalam beroperasi secara berhasil
dalam lingkungan bisnis yang telah dipilih.
b.
Penetapan
faktor keberhasilan perusahaan dalam bisnis
Kondisi
lingkungan bisnis yang menjadi tempat beroperasinya perusahaan menuntut faktor
tertentu untuk memungkinkan perusahaan berhasil mempertahankan eksistensinya
dan bertumbuh.
c.
Penetapan
ukuran kinerja berbasis faktor penentu keberhasilan
d.
Penetapan
sistem penhargaan berbasis kinerja
Penghargaan kepada
personel diberikan dalam bentuk insentif.
2. Distribusi penghargaan berbasis kinerja
Dilaksanakan melalui tiga tahap :
a.
Penetapan
sistem penghargaan berbasis kinerja
Proses
distribusi penghargaan berbasis kinerja diawali dengan penetapan sistem
penghargaan berbasis kinerja . Proses penetapan sistem penghargaan berbasis
kinerja dilaksnakan melalui empat tahap .Sistem penghargaan berbasis kinerja
merupakan dasar yang digunakan untuk melaksanakan penilaian kinerja dan
pendistribusian penghargaan berbasis kinerja.
b.
Penilaian
Kinerja
Setelah
perusahaan menetapkan sistem penghargaan berbasis kinerja , sisitem ini
kemudian dikomunikasikan kepada personel agar mereka memahami tujuan yang akan
dicapai oleh perusahaan dan perilaku yagn diharapkan dari mereka dalam mencapai
tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan.Thapa berikutnya adalah mengukur
kinerja personel dengan tujuan :
·
Menginformasikan
tujuan organisasi dan perilaku yang diharapkan dari personel dalam mencapai
tujuan tersebut
·
Mengumpulkan
data sebagai dasar untuk mendistribusikan penghargaan bagi personel
c.
Pendistribusian
penghargaan berbasis kinerja
Dalam tahap ini
,penghargaan yang telah dihitung berdasarkan hasil penilaian kinerja dibagikan
kepada personel yang berhak .Jika distribusi penghargaan menyangkut lebih dari
satu personel , diperlukan dasar untuk membagi insentif.jika kinerja personel
dalam menyelesaikan pekerjaan tidak dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya,insentif dapat dibagikan sama besar.Jika kinerja personel yagn satu
bervariasi dengan kinerja personel yang lain ,insentif perlu dibagikan
berdasrkan persingkat personel.
F) TIPE PENGHARGAAN MONETER BERBASIS KINERJA
Uang merupakan bentuk penghargaan penting
yang seringkali dihubungkan dengan kinerja personel, terutama pada tingkat
manager.Penghargaan moneter berbasis kinerja dapat digolongkan kedalam tiga
kelompok utama :
1. Kenaikan gaji berbasis Kinerja
Semua organisasi memberikan kenaikan gaji
kepada personel disemua jenjang organisasi.Sebagian kenaikan gaji ini berupa
penyesuaian terhadap biaya hidup.Sisanya berupa kenaikan gaji berbasis
kinerja.Kinerja gaji umumnya hanya merupakan proporsi kecil dari gaji
personel,namun merupakan nilai signifikan
bagi personel karena kenaikan tersebut bukan hanya sekali diterima oleh mereka.
2. Insentif Jangka Pendek
Insentif jangka pendek umumnya berupa bonus ,
komisi, pembayaran perpotong .Insentif jangka pendek biasanya berupa pembayaran
tunai yang didasarkan atasa kinerja yang diukur untuk periode satu tahun
atau kurang.Penghargaan dapat didasarkan pada kinerja individu atau kelompok
seperti tim kerja,pusat laba,atau perusahaan secara keseluruhan.
Beberapa insentif jagnka pemdek dihitung
secara langsung dengan suatu formula seperti 2% dari pendapatan penjualan atau
10 % dari laba.
3. Insentif Jangka Panjang
Insentif jangka panjang didasarkan pada kinerja yang diukur selama jangka waktu lebih
dari satu tahun.peghargaan ini biasanya diberikan terbatas untuk tingkat
managemen puncak.Kinerja yang umumnya dipakai sebagai dasar penentuan insentif
jangka panjang adalah variable akuntansiseperti pertumbuhan laba
persaham,return-on-equity,asset dan investment yang diukur untuk jangka waktu
antara tiga sampai enam tahun.
G) PENGHARGAAN TERHADAP KELOMPOK
Kompetensi semakin
tajam ,diperlukan kerjasama antarpersonel lintas fungsi dalam bentuk tim
kerja.Dengan demikian diperlukan sistem penghargaan berbasis kinerja kelompok
untuk memotivasi tim kerja dalam mencapai tujuan organisasi.umumnya sistem
sistem penghargaan kelompok yang diberikan oleh perusahaan berbentuk
bonus,profit-sharing,atau gain sharing.Penghargaan kelompok,hubungan antara
usaha individu dan hasil yang diberi penghargaan adalah lemah,bahkan
kemungkinan sama sekali tidak berkaitan.Oleh karena itu motivasi untuk mencapai
penghargaan bukan merupakan pendorong utama yang dituju dengan penghargaan
kelompok,komunikasi harapan,dan pemantauan bersamalah (sosial control) yang
merupakan tujuan utama penghargaan kelompok.Terdapat hubungan yang lemah
,bahkan sama sekali nihil,antara kinerja individu dengan penghargaan ,kenyataan
penghargaan kelompok berdampak positif terhadap motivasi dan kinerja.Insentif
kelompok yang diterapkan dalam produksi mendorong personel dalam kerja tim,yang
diwujudkan dalam pelatihan ditempat kerja bagi personel baru oleh personel
lama yang lebih berpengalaman,dan adanya
rekanan dari kawan satu tim terhadap personel lain dalam tim secara individual
dalam bekerja untuk kepentingan terbaik kelompok.
Di USA keberhasilan penghargaan kelompok dibuktikan melalui program
open-book management (OBM).Tujuan OBM adalah untuk menarik garis pemisah antara
aktivitas personel ,hasil keuangan perusahaan ,dan insentif bagi personel atas
improvementyang diberikan personel.Program OBM mencakup : 1)Berbagi informasi
keuangan perusahaan secara teratur dan informasi lain yang membantu karyawan
untuk bekerja bersama dengan manager demi keberhasilan perusahaan, 2)pelatihan
personel ,sehingga personel memahami makna informasi tersebut dan bagaimana
personel dapat memberikan kontibusi terhadap laba perusahaan , 3)pemberian
penghargaan berkaitan dengan laba perusahaan, 4)Jika diperlukan ,perubahan
kultur dari top-down ke bottom-up , untuk menjamin bahwa ide personel dapat dipacu
dan di pertimbangkan secara adil.
H) HUBUNGAN ANTARA PENGHARGAAN DENGAN HASIL
Hubungan antara
penghargaan dengan hasil adalah linier.Misalnya hamper semua manager pusat laba
tidak akan menerima bonus sampai saat mereka mencapai secara penuh target laba
yang dianggarkan .Namun,penghargaan pada umumnya hanya dijanjikan untuk kisaran
kinerja terbatas.Penghargaan memiliki batas bawah dan batas atas,serta memiliki
hubungan linier dalam batas-batas bawah dan atas tersebut.
Hampir semua perusahaan juga menetapkan batas atas dalam pembayaran
insentif bagi manager tingkat menengahnya.Batas atas berarti perusahaan tidak
memberikan penghargaan tambahan untuk hasil lebih tinggi daripada batas atas
.sebagai contoh perusahaan tidak memberikan penghargaan untuk pencapaian diatas
15% laba yang dianggarkan .Penetapan batas atas dilandasi oleh beberapa alasan
berikut ini :
1. Ketakutan bahwa bonus yang tinggi akan
dibayarkan untuk suatu kondisi yang seharusnya tidak pantas untuk diberi
penghargaan Karena adanya keberuntungan (nasib baik)yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya.
2. Ketakutan bahwa manager akan termotivasi
untuk mengambil tindakan peningkatan laba tahun sekarang dengan mengorbankan
laba jangka panjang
3. Ketakutan terhadap adanya kemungkinan
kesalahan dalam perencanaan
4. Keinginan untuk tidak membayar lebih bagi
manager tingkat rendah dibandingkan yang dapat diterima oleh manager tingkat
atas,sehinggan memelihara keadilan tertikal dalam pemberian kompensasi
5. Keinginan untuk mempertahankan total
kompensasi yang dibayarkan kepada manager konsisten dari periode ke periode.sehingga
para manager dapat mempertahankan gaya hidup mereka
6. Keinginan untuk tidak menyimpang dari praktik
standar dalam industry
I)KRITERIA MENGEVALUASI SISTEM PENGHARGAAN
Sistem penghargaan
berbasis kinerja harus memenuhi kriteria berikut ini :
1. Penghargaan harus dihargai oleh Penerima
Penghargaan yang tidak bernilai dimata
penerima tidak akan memotivasi penerima untuk berprestasi.dibandingkan dengan
eksekutif tingkat atas,manager menengah dan rendah mungkin lebih tertarik dalam
melindungi otonomi mereka dan dalam meningkatkan prospek promosi mereka
(setelah gaji pokok mereka dijamin)
2. Penghargaan harus cukup besar untuk dapat
memiliki dampak
Jika penghargaan yang disediakan jumlahnya
tidak signifikan ,dampak dapat berlawanan dengan usaha untuk meningkatkan
produkstivitas.Personel dapat merasa dipermalukan dan akan bereaksi dengan
emosi kemarahan dan terhina.
3. Penghargaan Harus dapat dimengerti oleh
penerima
Personel harus memahami dengan baik mengenai alasan
pemberian penghargaan maupun nilai penghargaan yang mereka terima
4. Penghargaan harus diberikan pada waktu yang
tepat
Penghargaan harus diberikan setelah personel
menghasilakan keinerja yang seharusnya mendapatkan penghargaan ,jika tidak
diberikan segera,penghargaan akan mendapatkan penghargaan
5. Dampak penghargaan harus dirasakan dalam
jangka panjang
Penghargaan dapat menghasilkan nilai yang
lebih tinggi jika perasaan bahagia yang dihasilkan oleh penghargaan tersebut
bertahan lama dalam ingatan penerima
6. Penghargaan harus dapat diubah
Pemberi penghargaan seringkali berbuat salah
dalam menetapkan penghargaan dan beberapa keputusan pemberi penghargaan lebih
sulit untuk diubah jika dibandingkan dengan yang lain .
7. Penghargaan harus memerlukan biaya yang efisiensi
Ada penghargaan yang memerlukan biaya besar
dan ada pula yang memerlukan biaya rendah .ditinjau dari perusahaan , yang
terbaik adalah penghargaan yang mampu memotivasi personel sesuai yang
diharapkan oleh perusahaan dengan biaya yang minimum.Keadaan ini sulit untuk
dicapai ,karena dampak setiap penghargaan sangat tergantung selera pribadi
penerima penghargaan dan kondisi yang melingkupinya.
J) PENGHARGAAN MONETER EVALUASI SISTEM
PENGHARGAAN
Banyak penghargaan moneter yang diberikan
oleh perusahaan-perusahaan gagal dalam memenuhi kriteria penghargaan
sebagaimana yang dijelaskan diatas.Kegagalan pada umumnya terjadi bila
perusahaan tidak menghasilkan kinerja baik dan menurunkan pembayaran
penghargaan kepada personelnya,yaitu dengan jalan mengurangi penghargaan
moneter yang diterima oleh personel yang berprestasi baik. Hal ini lebih
diperburuk lagi dalam kondisi inflasi rendah. Oleh karena sulit untuk
mengurangi gaji, perusahaan biasanya menghukum personel yang tidak berprestasi
dengan tidak membayarkan bonus atau tidak meningkatkan gaji.
Beberapa penghargaan moneter gagal dalam memenuhi kriteria dapat
dimengerti oleh personel.Oleh karena perjanjian atau kontrak dengan atasan
seringkali tidak jelas dan karena umpan balik yang berkaitan dengan kinerja
cenderung berpihak dan tidak lengkap.personel seringkali tidak mengerti mengapa
mereka mendapatkan penghargaan,Jika program pemberian penghargaan sangat
kompleks ,yang biasanya terjadi dalam insentif jangka panjang.
Banyak penghargaan moneter gagal menghasilkan dampak terhadap perilaku
penerima.Kenaikan gaji yang berbasis pada kinerja seringkali sangat kecil
jumlahnya pada inflasi rendah,sehingga penghargaan tersebut tidak berdampak
pada perilaku personel.Penghargaan moneter ,baik berupa bonus maupun kenaikan gaji,umumnya
dirahasiakan,kecuali yang diberikan pada managemen puncak yang wajib
diungkapkan kepada masyarakat..
Hampir semua penghargaan moneter tidak bertahan lama.kenaikan gaji akan
segera diikuti dengan perubahan pola konsumsi personel,sehingga dampaknya
terhadap perilaku personel hanya dalam waktu yang relatif singkart.Begitu juga
dengan bonus ,penghargaan ini segera akan dikonsumsi oleh penerima,sehingga
dampaknya terhadap perilaku personel juga tidak akan tahan lama.penghargaan
moneter tidak mampu bertahan lama dibandingkan dengan penghargaan berupa plakat
yang dapat digantung pada dinding ,ruang kantor yang luas,kenaikan pangkat,atau
perjalanan wisata yang meninggalkan kesan lama.
K) PENDESAINAN SISTEM PENGHARGAAN MONETER
Beberapa isu penting yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain sistem
penghargaan moneter
1.
Berapa porsi penghargaan yang harus berbasis kinerja ?
Semakin besar proporsi penghargaan berbasis
kinerja,semakin besar dorongan yang dihasilkan bagi personeluntuk mencapai
tujuan organisasi.Umumnya kesulitan utama dengan tidak digunakanya penghargaan
berbasis kinerja ,jika personel tidak seluruhnya dibawah kendali personel,
sehinggan dalam situasi semacam ini personel menanggung risiko bisnis.Umumnya
,pemilik perusahaan dalam posisi yang lebih baik untuk menanggung risiko bisnis
dibandingkan dengan personel,karena penghargaan yang diterima oleh pemilik
perusahaan datang dari portofolio yang berbeda-beda.
2.
Seberapa eksplisit janji pemberian penghargaan
dikomunikasikan kepada personel
Isu lain yang timbul dalam membangkitkan
motivasi personel melalui sistem penghargaan berbasis kinerja adalah kejelasan
penghargaan yang dijanjikan .kadang-kadang bentuk penghargaan yang dijanjikan
dan basis yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan penghargaan yang akan
diberikan dikomunikasikan kepada personel secara eksplisit.
Penghargaan lain yang seringkali berupa
penghargaan penting kadang dicantumkan dalam suatu kontrak dengan aturan yang
tersirat.Pemahaman yang tersirat dan tidak tertulis diantara manager diterapkan
kasus per kasus dan digunakan untuk mengisi kesenjangan yang timbul didalam
kontrak tertulis ,baik yang sengaja maupun tidak sengaja.Basis yang digunakan
sebagai penentuan penghargaan kemungkinan dibiarkan kabur karena penilaian atas
basis tersebut bersifat subjectif.para manager dapat diberitahu bahwa
perusahaan akan melindungi mereka dari pengaruh buruk faktor ekonomi yang
berada diluar kendali mereka.Jika perusahaan memasuki kembali ketahun baik.kontrak
promosi penting semacam ini umumnya dibuat secara tersirat.Manager dapat
menarik kesimpulan dari faktor-faktor yang digunakan untuk menentukan promosi
dengan mengamati keterampilan ,kualitas,pribadi,dan kinerja orang yang telah memperoleh promosi.
Atasan sering kali secara sengaja membiarkan tersirat butir-butir
tertentu dalam kontak. Mereka kemungkinan tidak tahu bagaimana menggambarkan
basis yang digunakan sebagai dasar penghargaan atau penentuan bobot pentingnya
unsur-unsur yang menentukan basis penghargaan sebelum periode penilaian
kinerja.